MATARAM, KOMPAS.com – Puluhan warga Gili Meno yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Peduli (Garap) NTB menggelar aksi demo di depan Kantor Gubernur NTB, Selasa (28/10/2025). Warga menuntut Gubernur NTB untuk segera menyelesaikan permasalahan krisis air bersih di Gili Meno yang sudah lama berlangsung. Kepala Dusun Gili Meno, Nasrun mengatakan, krisis air bersih di Gili Meno sudah berlangsung sejak awal tahun 2024. Baca juga: Perayaan Kemerdekaan di Gili Meno, Upacara di Pinggir Pantai dan Keluhan Air Bersih “Kami sudah masuk 2 tahun kurang 4 bulan itu darurat akses air bersih,” kata Nasrun saat bertemu dengan Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal di Kantor Gubernur, Selasa (28/10/2025). Krisis air bersih di Gili Meno terjadi sejak perusahaan swasta penyedia air bersih di Gili Meno terjerat permasalahan hukum dan mengganggu suplai air bersih pada warga. Presiden Teken Inpres, Putusnya Akses Komoditas Pulau Enggano Diharapkan Cepat Berakhir Artikel Kompas.id Baca juga: Kejati NTB Dalami Korupsi Penyalahgunaan Pengelolaan Air di Gili Trawangan dan Gili Meno Warga akhirnya terpaksa merogoh kantong untuk membeli air bersih dan galon isi ulang untuk memasak dan kebutuhan sehari-hari. Nasrun mengatakan, warga Gili Meno sudah berkali-kali mencari solusi ke Pemkab Lombok Utara dan Pemerintah Provinsi NTB tentang persoalan air bersih ini, namun tidak kunjung membuahkan hasil. Warga berharap, krisis air bersih di Gili Meno bisa segera teratasi dengan penyambungan pipa air bersih bawah laut dari Gili Air ke Gili Meno. Menurut warga, persoalan air bersih di Gili Meno merupakan masalah yang mendesak dan tidak bisa ditunda-tunda. “Kami diisukan bahwa masyarakat Meno tidak mau air bersih itu bohong, kami tidak menolak tapi jangan dibor Meno, kami usulkan pipa bawah laut dilanjutkan dari Gili Air ke Gili Meno,” kata Nasrun. Nasrun mengatakan, warga keberatan jika kembali berurusan dengan perusahaan swasta penyedia air bersih yang sumbernya dari pengeboran. Warga menolak karena mengambil air dengan cara dibor dapat merusak lingkungan. Sementara, mayoritas warga Gili Meno menggantungkan hidupnya pada laut dan pariwisata. Nasrun menyebutkan, di perairan Gili Meno sendiri terdapat karang biru yang menjadi spot favorit wisatawan untuk menyelam.